Tuesday, October 2, 2012

Selamat Hari Batik Nasional

Berhubung Hari ini tanggal 2 Oktober 2012 adalah hari Batik Nasional
oleh karena itu Remaja Masjid Al-Hadhonah Balige mengucapkan

Selamat Hari Batik sahabat
Ayo Pake Batik Hari ini


Berkat dari Kesabaran

Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama belajar, sang syaikh menasihati pemuda itu  dan  temannya : "Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."

Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya: "Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?" Sambil bergetar ibunya menjawab: "Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayah-mu?" Si pemuda ini terus memaksa agar di beritahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata: "Ayahmu itu dulu seorang pencuri?"!
Pemuda itu berkata: "Guruku memerintahkan kami  murid-muridnya untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."

Ibunya menyela: "Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?" Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: "Ya, begitu kata guru ku." Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui teknik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat Isya' dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru . Di mulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikh nya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu di tinggalkan nya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya: "Ini rumah anak yatim, dan Allah memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim". Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaga nya. Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. "Nah, di sini", guman nya. Pemuda tadi memulai aksinya. Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang di siapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berkeliling di dalam rumah, sampai menemukan tempat penyimpanan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata: "Eh, jangan, syaikh ku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakat nya terlebih dahulu."

Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan senter kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudian dia pisahkan harta yang akan di zakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri: "Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!" Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada senter kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya: "Apa ini?" Dijawab suaminya: "Demi Allah, aku juga tidak tahu." Lalu dia menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?" Si pencuri berkata: "Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat bersama. Tuan rumahlah yang berhak jadi imam".

Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya. Tetapi -wallahu a'lam bagaimana dia bisa shalat. Selesai shalat dia bertanya: "Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?" Dia menjawab: "Saya ini pencuri". "Lalu apa yang kau per-buat dengan buku-buku catatanku itu?", tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab: "Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak", Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu keheranan. Lalu dia berkata: "Hai, ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini gila?" Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya. Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata: "Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekretaris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku." Ia menjawab: "Aku setuju." Di pagi hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad nikah puterinya.

Doa dan Keutamaan Shalat Tahajud

Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya sebentar.

Hukum Shalat Tahajjud adalah Sunnat Mu’akkad, Yaitu : Sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, karenanya maka Rasul SAW sangat menganjurkan kepada para umatnya untuk senantiasa mengerjakan shalat Tahajud. Menurut para ulama, bilangan rakaat shalat Tahajud itu sekurang-kurangnya adalah dua rakaat, dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Dikerjakan setiap dua rakaat


Ayat Al-Quran dan Hadits yang menganjurkan untuk Shalat Tahajud.

Allah SWT berfirman yang artinya:

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.Dan orang yang melalui malam hari dengan sujud dan berdiri untuk Tuhan mereka”

Rasulullah SAW bersabda :

“Kerjakanlah shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada TUHAN kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan (HR.Imam Tarmidji & Ahmad)

Doa Setelah Shalat Tahajud (untuk memperjelas doa dalam bahasa Arab, klik pada gambar!)
doa setelah sholat tahajud,doa sholat tahajud,doa sholat hajat,doa sesudah sholat tahajud,doa setelah shalat tahajud,doa setelah shalat tahajjud,doa setelah sholat tahajud bahasa arab,doa tahajud tulisan arab,sholat tahajud keutamaan shalat tahajud 2,doa tahajud,doa sholat tahajud dan artinya,keutamaan sholat tahajud,doa dalam shalat tahajud,keutamaan shalat tahajud,doa sesudah sholat tahajud tulisan arab,shalat tahajud,sholat hajat yang benar,doa sesudah shalat tahajud,tahajud,doa setelah solat tahajud,rahmat muntaha com,doa sholat tahajud bahasa arab,KEUTAMAAN TAHAJUD,doa niat sholat tahajud,sholat tahajud yang benar,shalat,doa sholat hajat dalam bahasa arab,doa setelah sholat dhuha tulisan arab,doa sesudah solat tahajud,hikmah shalat tahajud


Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq. Allaahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa ilaaha illaa annta.


Artinya:

“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Untuk Tata Cara Shalat tahajud sama dengan shalat sunah lainnya atau shalat dua Rakaat dengan niat sebagai berikut :

Ushollii sunatan Tahajudi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an  lillaahi ta'aalaa.

Artinya :
"Niat aku sholat sunah tahajud dua raka'at menghadap qiblat  karena Allah".
Incoming search terms:
doa setelah sholat tahajud,doa sholat tahajud,doa sholat hajat,doa sesudah sholat tahajud,doa setelah shalat tahajud,doa setelah shalat tahajjud,doa setelah sholat tahajud bahasa arab,doa tahajud tulisan arab,sholat tahajud keutamaan shalat tahajud 2,doa tahajud,doa sholat tahajud dan artinya,keutamaan sholat tahajud,doa dalam shalat tahajud,keutamaan shalat tahajud,doa sesudah sholat tahajud tulisan arab,shalat tahajud,sholat hajat yang benar,doa sesudah shalat tahajud,tahajud,doa setelah solat tahajud,rahmat muntaha com,doa sholat tahajud bahasa arab,KEUTAMAAN TAHAJUD,doa niat sholat tahajud,sholat tahajud yang benar,shalat,doa sholat hajat dalam bahasa arab,doa setelah sholat dhuha tulisan arab,doa sesudah solat tahajud,hikmah shalat tahajud

Keajaiban Matematika dalam Al-Quran

Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum orientalis barat sering menuduh bahwa Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Padahal kalau kita baca Al Qur’an ada ayat yang menyatakan tantangan kepada orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu padu membuatnya. Tulisan singkat ini bertujuan untuk menyajikan beberapa keajaiban Al Qur’an dilihat dari segi bagaimana Al Qur’an ditulis, dan sekaligus secara tidak langsung juga untuk menyangkal tuduhan tersebut, dimana Muhammad sebagai manusia biasa tidak mungkin dapat melakukan atau menciptakan sebuah Al Qur’an. Pandangan sains secara konvensional menempatkan matematika sebagai suatu yang prinsipil dari sebuah cabang pengetahuan dimana alasan dikedepankan, emosi tidak dilibatkan, kepastian menjadi hal yang ingin diketahui, dan kebenaran hari ini merupakan kebenaran untuk selamanya. Dalam masalah agama, ilmuan memandang bahwa semua agama sama, karena semua agama sama-sama tidak mampu memverifikasi atau menjustifikasi kebenaran melalui pembuktian yang dapat diterima oleh logika. Jadi suatu hal dikatakan valid jika ada bukti nyata, dan pembuktian ini merupakan sebuah prosedur yang dibentuk untuk membuktikan suatu realitas yang tak terlihat melalui sebuah proses deduksi dan konklusi yang hasil akhirnya dapat diterima oleh semua pihak. Dengan dasar tersebut, tulisan ini mencoba untuk membawa pembaca pada suatu kesimpulan bahwa Al Qur’an yang ditulis menurut aturan matematika, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an adalah benar-benar firman Allah dan bukan buatan Nabi Muhammad. Kiranya patut juga direnungi apa yang dikatakan oleh Galileo (1564-1642 AD) bahwa . “Mathematics is the language in which God wrote the universe (Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam menuliskan alam semesta ini)” ada benarnya. Kebenaran bahasa matematika tersebut akan dibahas sekilas sebagai tambahan dari tema utama tulisan ini.

Angka-angka Menakjubkan dari Beberapa Kata dalam Al Qur’an

Kalau kita buka Al Quran dan kita perhatikan beberapa kata dalam Al Quran dan menghitung berapa kali kata tersebut disebutkan dalam Al Quran, kita akan peroleh suatu hal yang sangat menakjubkan. Mungkin kita betanya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencari dan menghitungnya. Dengan kemajuan teknologi khususnya komputer, hal tersebut tidak menjadi masalah. Tabel 1 menyajikan frekuensi penyebutan beberapa kata penting dalam Al Qur’an yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tabel tersebut ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik. Misalnya pada kata “dunya” dan “akhirat” yang disebutkan dalam Al Qur’an dengan frekuensi sama, kita dapat menafsirkan bahwa Allah menyuruh umat manusia untuk memperhatikan baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat secara seimbang. Artinya kehidupan dunia dan akhirat sama-sama penting bagi orang Islam. Selanjutnya pada penyebutan kata “malaaikat” dan “syayaathiin” juga disebutkan secara seimbang. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa kebaikan yang direfleksikan oleh kata “malaaikah” akan selalu diimbangi oleh adanya kejahatan yang direfleksikan oleh kata “syayaathiin”. Hal lain juga dapat kita kaji pada beberapa pasangan kata yang lain.

Tabel 1. Jumlah Penyebutan beberapa Kata Penting dalam Al Quran

Sumber: From the Numeric Miracles In the Holy Qur’an by Suwaidan, www.islamicity.org


Beberapa kata lain yang menarik dari tabel tersebut adalah kata “syahr (bulan)” yang disebutkan sebanyak 12 kali yang menunjukkan bahwa jumlah bulan dalam setahun adalah 12, dan kata “yaum (hari)” yang disebutkan sebanyak 365 kali yang menunjukkan jumlah hari dalam setahun adalah 365 hari. Selanjutnya Kata “lautan (perairan)” disebutkan sebanyak 32 kali, dan kata “daratan” disebut dalam Al Quran sebanyak 13 kali. Jika kedua bilangan tersebut kita tambahkan kita dapatkan angka 45.


Sekarang kita lakukan perhitungan berikut:

· Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr (lautan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan:
(32/45)x100% = 71.11111111111%

· Dengan mencari persentase jumlah kata “barr (daratan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan:
(13/45)x100% = 28.88888888889%

Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT dalam Al Quran 14 abad yang lalu menyatakan bahwa persentase air di bumi adalah 71.11111111111%, dan persentase daratan adalah 28.88888888889%, dan ini adalah rasio yang riil dari air dan daratan di bumi ini.

Al Qur’an Didisain Berdasarkan Bilangan 19

Dalam kaitannya dengan pertanyaan yang bersifat matematis yang hanya memiliki satu jawaban pasti, maka jika ada beberapa ahli matematika, yang menjawab di waktu dan tempat yang berbeda dan dengan menggunakan metode yang berbeda, maka tentunya akan memperoleh jawaban yang sama. Dengan kata lain, pembuktian secara matematis tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Perlu diketahui bahwa dari seluruh kitab suci yang ada di dunia ini, Al Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang seluruhnya ditulis dalam bahasa aslinya. Berkaitan dengan pembuktian, kebenaran Al Qur’an sebagai wahyu Allah yang sering dikatakan oleh orang barat sebagai ciptaan Muhammad, dapat dibuktikan secara matematis bahwa Al Qur’an tidak mungkin diciptakan oleh Muhammad. Adalah seorang ahli biokimia berkebangsaan Amerika keturunan Mesir dan seorang ilmuan muslim, Dr. Rashad Khalifa yang pertama kali menemukan sistem matematika pada desain Al Qur’an. Dia memulai meneliti komposisi matematik dari Al Quran pada 1968, dan memasukkan Al Qur’an ke dalam sistem komputer pada 1969 dan 1970, yang diteruskan dengan menerjemahkan Al Qur’an ke dalam bahasa Inggris pada awal 70-an. Dia tertantang untuk memperoleh jawaban untuk menjelaskan tentang inisial pada beberapa surat dalam Al Qur’an (seperti Alif Lam Mim) yang sering diberi penjelasan hanya dengan “hanya Allah yang mengetahui maknanya”. Dengan tantangan ini, dia memulai riset secara mendalam pada inisial-inisial tersebut setelah memasukkan teks Al Qur’an ke dalam sistem komputer, dengan tujuan utama mencari pola matematis yang mungkin akan menjelaskan pentingnya inisial-inisial tersebut. Setelah beberapa tahun melakukan riset, Dr. Khalifa mempublikasikan temuan-temuan pertamanya dalam sebuah buku berjudul “MIRACLE OF THE QURAN: Significance of the Mysterious Aphabets” pada Oktober 1973 bertepatan dengan Ramadan 1393. Pada buku tersebut hanya melaporkan bahwa inisial-inisial yang ada pada beberapa surat pada Al Qur’an memiliki jumlah huruf terbanyak (proporsi tertinggi) pada masing-masing suratnya, dibandingkan huruf-huruf lain. Misalnya, Surat “Qaaf” (S No. 50) yang dimulai dengan inisial “Qaaf” mengandung huruf “Qaaf” dengan jumlah terbanyak. Surat “Shaad” (QS No. 38) yang memiliki inisial “Shaad”, mengandung huruf “Shaad” dengan proporsi terbesar. Fenomena ini benar untuk semua surat yang berinisial, kecuali Surat Yaa Siin (No. 36), yang menunjukkan kebalikannya yaitu huruf “Yaa” dan “Siin” memiliki proporsi terendah. Berdasarkan temuan tersebut, pada awalnya dia hanya berfikir sampai sebatas temuan tersebut mengenai inisial pada Al Qur’an, tanpa menghubungkan frekuensi munculnya huruf-huruf yang ada pada inisial surat dengan sebuah bilangan pembagi secara umum (common denominator). Akhirnya, pada Januari 1974 (bertepatan dengan Zul-Hijjah 1393), dia menemukan bahwa bilangan 19 sebagai bilangan pembagi secara umum[1] dalam insial-inisial tersebut dan seluruh penulisan dalam Al Qur’an, sekaligus sebagai kode rahasia Al Qur’an. Temuan ini sungguh menakjubkan karena seluruh teks dalam Al Qur’an tersusun secara matematis dengan begitu canggihnya yang didasarkan pada bilangan 19 pada setiap elemen sebagai bilangan pembagi secara umum. Sistem matematis tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang bervariasi dari yang sangat sederhana (bisa dihitung secara manual) sampai dengan yang sangat kompleks yang harus memerlukan bantuan program komputer untuk membuktikan apakah kelipatan 19. Jadi, sistem matematika yang didasarkan bilangan 19 yang melekat pada Al Quran dapat diapresiasi bukan hanya oleh orang yang memiliki kepandaian komputer dan matematika tingkat tinggi, tetapi juga oleh orang yang hanya dapat melakukan penghitungan secara sederhana.


Selain 19 sebagai kode rahasia Al Qur’an itu sendiri, peristiwa ditemukannya bilangan 19 sebagai “miracle” dari Al Qur’an juga dapat dihubungkan dengan bilangan 19 sebagai kehendak Allah. Disebutkan di atas bahwa kode rahasia tersebut ditemukan pada tahun 1393 Hijriah. Al Qur’an diturunkan pertama kali pada 13 tahun sebelum Hijriah (hijrah Nabi). Jadi keajaiban Al Qur’an ini ditemukan 1393+13=1406 tahun (dalam hitungan hijriah) setelah Al Qur’an diturunkan, yang bertepatan dengan tahun 1974 M.


Surah 74 adalah Surah Al Muddatsir yang berarti orang yang berkemul (Al Quran dan Terjemahnya, Depag) dan juga dapat berarti rahasia yang tesembunyi, yang memang mengandung rahasia Allah mengenai keajaiban Al Qur’an. Dalam Surah 74 ayat 30-36 dinyatakan:

(74:30) Di atasnya adalah 19.

(74:31) Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (19) melainkan untuk:

- cobaan/ujian/tes bagi orang-orang kafir,

- meyakinkan orang-orang yang diberi Al Kitab (Nasrani dan Yahudi),

- memperkuat (menambah)keyakinan orang yang beriman,

- menghilangkan keragu-raguan pada orang-orang yang diberi Al kitab dan juga orang-orang yang beriman, dan

- menunjukkan mereka yang ada dalam hatinya menyimpan keragu-raguan; dan orang-orang kafir mengatakan: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan perumpamaan ini?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia. Dan ini tiada lain hanyalah sebuah peringatan bagi manusia.

(74:32) Sungguh, demi bulan.

(74:33) Dan malam ketika berlalu.

(74:34) Dan pagi (subuh) ketika mulai terang.

(74:35) Sesungguhnya ini (bilangan ini) adalah salah satu dari keajaiban yang besar.

(74:36) Sebagai peringatan bagi umat manusia.


Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat karena bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk ujian/tes bagi orang-orang kafir, untuk meyakinkan orang-orang nasrani dan yahudi, untuk meningkatkan keimanan orang yang telah beriman dan juga untuk menghilangkan keragu-raguan. Jadi, tepatnya bilangan 19 ini merupakan keajaiban yang besar dari Al Qur’an sesuai ayat 35 di atas, menurut terjemahan Dr. Rashad Khalifa (dan juga terjemahan beberapa penterjemah lain). Jadi pada ayat 35 kata “innahaa” merujuk pada kata “’iddatun” pada ayat 31.


Mengapa 19?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dijelaskan tentang sistem bilangan. Kita pasti mengenal betul sistem bilangan Romawi yang masih sangat dikenal pada saat ini, seperti I=1, V=5, X=10, L=50, C=100, D=500 dan M=1000. Seperti halnya pada sistem bilangan Romawi, sistem bilangan juga dikenal pada huruf-huruf arab. Bilangan yang ditandai pada setiap huruf dikenal sebagai “nilai numerik (numerical value atau gematrical value)”. Click link ini untuk mengetahui lebih jauh tentang nilai numerik.

Setelah mengetahui nilai dari setiap huruf arab tersebut, kita dapat menjawab mengapa 19 dipakai sebagai kode rahasia Allah dalam Al Qur’an, dan sekaligus dapat digunakan untuk mengungkap keajaiban Al Qur’an. Berikut beberapa hal yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa 19.


* 19 merupakan nilai numerik dari kata “Waahid” dalam bahasa arab yang artinya ‘esa/satu’ (lihat Tabel 2) Tabel 2. Nilai numerik dari kata “waahid”


* 19 merupakan bilangan positif pertama dan terakhir (1 dan 9), yang dapat diartikan sebagai Yang Pertama dan Yang Terakhir seperti yang dikatakan Allah, misalnya, pada QS 57 ayat 3 sebagai berikut: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS 57:3). Kata “waahid” dalam Qur’an disebutkan sebanyak 25 kali, dimana 6 diantaranya tidak merujuk pada Allah (seperti salah satu jenis makanan, pintu, dsb). Sisanya 19 kali merujuk pada Allah. Total jumlah dari (nomor surat + jumlah ayat pada masing-masing surat) dimana 19 kata “waahid” yang merujuk pada Allah adalah 361 = 19 x 19. Jadi 19 melambangkan keesaan Allah (Tuhan Yang Esa).

* Pilar agama Islam yang pertama juga dikodekan dengan 19

“La – Ilaha – Illa – Allah”

Nilai-nilai numerik dari setiap huruf arab pada kalimah syahadat di atas adalah dapat ditulis sebagai berikut

“30 1 – 1 30 5 – 1 30 1 – 1 30 30 5”

Jika susunan angka tersebut ditulis menjadi sebuah bilangan, diperoleh = 30113051301130305 = 19 x … atau merupakan bilangan yang mempunyai kelipatan 19. Jadi jelaslah bahwa 19 merujuk kepada keesaan Allah sebagai satu-satunya dzat yang wajib disembah.

Beberapa Contoh Bukti-bukti yang Sangat Sederhana tentang Kode 19

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa desain Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19 ini, dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran (sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:

(1) Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19 huruf arab.

(2) QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad setelah Surat 74 ayat 30 yang artinya “Di atasnya adalah 19”.

(3) Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.

(4) Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19 huruf.

(5) Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan terdiri dari 19 ayat

(6) Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari 19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.

(7) Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah Basmalah tetap 114.

(8) Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah (QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan 19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau 19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.

(9) Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah 42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan (50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad” mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19, dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama berlaku untuk inisial yang lain.

(10) Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang bernomor merupakan kelipatan 19 (lihat Tabel 3)

Tabel 3: Empat kata dalam Basmalah dan frekuensi penyebutan dalam ayat-ayat yang bernomor dalam Al Quran


No. Kata Frekuensi muncul

1 Ism 19

2 Allah 2698 (19×142)

3 Al-Rahman 57 (19×3)

4 Al-Rahiim 114 (19×6)



(11) Ada 14 huruf arab yang berbeda yang membentuk 14 set inisial pada beberapa surah dalam Al Qur’an, dan ada 29 surah yang diawali dengan inisial (seperti Alif-Lam-Mim). Jumlah dari angka-angka tersebut diperoleh 14+14+29=57, atau 19×3.

(12) Antara surah pertama yang berinisial (Surah 2 atau Surah Al Baqarah) dan surah terakhir yang berinisial (Surah 68), terdapat 38 surah yang tidak diawali dengan inisial, 38=19×2.

(13) Al-Faatihah adalah surah pertama dalam Al-Quran, No.1, dan terdiri dri 7 ayat, sebagai surah pembuka (kunci) bagi kita dalam berhubungan dengan Allah dalam shalat. Jika kita tuliskan secara berurutan Nomor surah (No. 1) diikuti dengan nomor setiap ayat dalam surah tersebut, kita dapatkan bilangan: 11234567. Bilangan ini merupakan kelipatan 19. Hal ini menunjukkan bahwa kita membaca Al Faatihah adalah dalam rangka menyembah dan meng-Esakan Allah.

Selanjutnya, jika kita tuliskan sebuah bilangan yang dibentuk dari nomor surah (1) diikuti dengan bilangan-bilangan yang menunjukkan jumlah huruf pada setiap ayat (lihat Tabel 4), diperoleh bilangan : 119171211191843 yang juga merupakan kelipatan 19.

Tabel 4: Jumlah huruf pada setiap ayat dalam Surah Al Faatihah


(14) Ketika kita membaca Surah Al-Fatihah (dalam bahasa arab), maka bibir atas dan bawah akan saling bersentuhan tepat 19 kali. Kedua bibir kita akan bersentuhan ketika mengucapkan kata yang mengandung huruf “B atau Ba’” dan huruf “M atau Mim”. Ada 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim. Nilai numerik dari 4 huruf Ba’ adalah 4×2=8, dan nilai numerik dari 15 huruf Mim adalah 15×40=600. Total nilai numerik dari 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim adalah 608=19×32 (lihat Tabel 5).

Tabel 5. Kata-kata dalam Surah Al-Fatihah yang mengandunghuruf Ba’ dan Mim beserta nilai numeriknya

Kejadian Di Alam Semesta yang Terkait dengan Bilangan 19

Beberapa kejadian lain di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari yang mengacu pada bilangan 19 adalah:

· Telah dibuktikan bahwa bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun

· Komet Halley mengunjungi sistim tata surya kita sekali setiap 76 tahun (19×4).

· Fakta bahwa tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19×11.

· Langman’s medical embryology, oleh T. W. Sadler yang merupakan buku teks di sekolah kedokteran di Amerika Serikat diperoleh pernyataan “secara umum lamanya kehamilan penuh adalah 280 hari atau 40 minggu setelah haid terakhir, atau lebih tepatnya 266 hari atau 38 minggu setelah terjadinya pembuahan”. Angka 266 dan 38 kedua-duanya adalah kelipatan dari 19 atau 19×14 dan 19×2.

Lima Pilar Islam (Rukun Islam) dan Sistem 19

Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi sejak Nabi Ibrahim sebagai the founding father of Islam (misalnya lihat QS 2:67, 130-136; QS 5:44, 111; QS 3:52).Pesan utama yang disampaikan oleh seluruh Nabi sejak Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad adalah sama yaitu menyembah Allah yang Esa, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Allah menyempurnakan Islam melalui Nabi Muhammad. Jadi praktek shalat, zakat, puasa dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh Nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim. Dari kelima pilar agama Islam, dapat ditunjukkan bahwa semua berkaitan dengan sistim bilangan 19 (kelipatan 19).

· Syahadat

Telah dibahas di atas bahwa pilar pertama agama Islam “Laa Ilaaha Illa Allah” didisain berdasarkan bilangan 19.

· Shalat

Kata “shalawat” yang merupakan bentuk jamak dari kata “shalat“ muncul di Al Qur’an sebanyak 5 kali. Ini menunjukkan bahwa perintah Allah untuk melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan di Al Qur’an. Selanjutnya jumlah rakaat dalam shalat dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya masing-masing adalah 2,4,4,3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 = 19×1286). Digit 1286 kalau dijumlahkan akan didapat angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat shalat dalam sehari. Untuk hari Jum’at jumlah rakaat Shalat adalah 15, karena Shalat Jum’at hanya 2 rakaat. Ini juga dapat dikaitkan dengan bilangan 19 (kelipatan 19). Jika kita buat hari Jum’at sebagai hari terakhir, maka jumlah rakaat shalat mulai hari Sabtu sampai Jum’at dapat ditulis secara berurutan sebagai berikut: 17 17 17 17 17 17 15. Jika urutan bilangan tersebut kita jadikan menjadi satu bilangan 17171717171715, maka bilangan tersebut merupakan bilangan dengan kelipatan 19 atau (19 x 903774587985). Jadi pada intinya shalat itu menyembah Tuhan yang Satu (ingat: 19 adalah total nilai numerik dari kata ‘waahid’). Surah Al-Fatihah yang dibaca dalam setiap rakaat dalam Shalat seperti dibahas sebelumnya juga mengacu pada bilangan 19. Selanjutnya, kata “Shalat’ dalam Al Qur’an disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan nomor surat-surat dan nomor ayat-ayat dimana ke 67 kata “Shalat” disebutkan, diperoleh total 4674 atau 19×246.

· Puasa

Perintah puasa dalam Al Qur’an disebutkan pada ayat-ayat berikut:

- 2:183, 184, 185, 187, 196;

- 4:92; 5:89, 95;

- 33:35, 35; dan

- 58:4.

Total jumlah bilangan tersebut adalah 1387, atau 19×73. Perlu diketahui bahwa QS 33:35 menyebutkan kata puasa dua kali, satu untuk orang laki-laki beriman dan satunya lagi untuk wanita beriman.

· Kewajiban Zakat dan Menunaikan Haji ke Mekkah

Sementara tiga pilar pertama diwajibkan kepada semua orang Islam laki-laki dan perempuan, Zakat dan Haji hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu. Hal ini menjelaskan fenomena matematika yang menarik yang berkaitan dengan Zakat dan Haji.

Zakat disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat berikut:

Penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 2395. Total jumlah ini jika dibagi dengan 19 diperoleh sisa 1 (bilangan tersebut tidak kelipatan 19).

Haji disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat

- 2:189, 196, 197;

- 9:3; dan

- 22:27.

Total penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 645, dan angka ini tidak kelipatan 19 karena jika angka tersebut dibagi 19 kurang 1.

Kemudian jika dari kata Zakat dan Haji digabungkan diperoleh nilai total 2395+645 = 3040 = 19x160.

Penutup
Secara umum disimpulkan bahwa Al Qur’an didisain secara matematis. Apa yang dibahas di atas hanyalah sebagian kecil dari ribuan bukti tentang desain matematis dari Al Qur’an dan khususnya tentang bilangan dasar 19 sebagai desain Al Qur’an yang dapat disajikan pada tulisan ini. Selain itu, tulisan ini hanya memfokuskan pada contoh-contoh yang sangat sederhana, sementara untuk contoh-contoh yang sangat kompleks tidak disajikan di sini karena mungkin akan sulit dipahami oleh orang yang tidak memiliki latar belakang atau kurang memahami matematika. Bilangan 19 yang juga berarti Allah yang Esa, dan juga berarti tidak ada Tuhan melainkan Dia, dapat dikatakan sebagai “Tanda tangan Allah” di alam semesta ini. Hal ini sesuai dengan salah satu firman Allah yang menyatakan bahwa seluruh alam ini tunduk dan sujud kepada Allah dan mengakui keesaan Allah. Hanya orang-orang kafir lah yang tidak mau sujud dan mengakui keesaan Allah. Allah dalam menciptakan Al Qur’an dan alam semesta ini telah melakukan perhirtungan secara detail, seperti firman Allah yang berbunyi: “dan Allah menghitung segala sesuatunya satu per satu (secara detail)” (QS 72:28). Jumlahkan angka-angka pada nomor surah dan ayat tersebut !!!!!! Anda memperoleh angka 19 (7+2+2+8=19). Dari uraian di atas khususnya mengenai lima pilar Islam diperoleh kesimpulan yang sangat tegas bahwa pemeluk Islam adalah orang-orang yang pasrah dan tunduk menyembah dan mengakui keesaan Allah seperti yang ditunjukkan bahwa kelima pilar Islam tersebut berkaitan dengan sistim bilangan 19 (nilai numerik dari kata “waahid” atau Esa). Hal ini juga sesuai dengan Islam sendiri yang yang secara harfiah dapat berarti pasrah/tunduk. Hal lain yang dapat diambil sebagai pelajaran dari sistim bilangan 19 sebagai disain Al Qur’an adalah terpecahkannya “unsolved problem” mengenai perdebatan di antara para ulama terhadap status “Basmalah” pada Surah Al-Faatihah apakah termasuk salah satu ayat dalam surah tersebut atau tidak. Dengan ditemukannya bilangan 19 sebagai disain Al Qur’an, bukti-bukti matematis pada tulisan ini telah membuktikan bahwa lafal “Basmalah” termasuk dalam salah satu ayat Surah Al-Fatihah. Sebagai penutup, semoga tulisan ini dapat menambah keimanan bagi orang-orang yang beriman, menjadi tes/ujian bagi mereka yang belum beriman, dan menghilangkan keragu-raguan bagi mereka yang hatinya dihinggapi keragu-raguan akan kebenaran Al Qur’an. Allah akan membiarkan sesat orang-orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya (QS 74:31).

Catatan:
Untuk memverifikasi “keajaiban matematis” dari Al Qur’an anda perlu menggunakan Al Qur’an yang dicetak menurut versi cetak Arab Saudi atau Timur Tengah pada umumnya. Mengapa? Hasil penelitian yang saya lakukan, terdapat banyak perbedaan antara Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya dan Qur’an versi cetak Arab Saudi (kebetulan saya memegang Qur’an versi cetak Arab Saudi), meskipun perbedaan tersebut tidak berpengaruh pada makna/arti. Perbedaan tersebut hanya pada cara menuliskan beberapa kata. Meskipun demikian, jika mengacu pada “Keajaiban Matematis” dari Al Qur’an, Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya (yang disusun oleh orang Indonesia) menyalahi aturan yang aslinya sehingga keajaiban matematis tidak muncul. Saya hanya memberikan 2 contoh kata saja dari sekian kata yang berbeda penulisannya yaitu kata “shirootho” dan “insaana”. Menurut versi cetak Arab Saudi, tidak ada huruf “ALIF” antara huruf “RO’” dan “THO” pada kata “SHIROOTHO” (lihat di Surat Al Fatihah) dan antara huruf “SIN” dan “NUN”pada kata “INSAANA”, tetapi menurut versi cetak Indonesia pada umumnya terdapat huruf ALIF pada kedua kata tersebut. Pada versi cetak Arab Saudi, untuk menunjukkan bacaan panjang pada bunyi ROO dan SAA pada kata SHIROOTHO dan INSAANA, digunakan tanda “fathah tegak”. Saya paham, maksud orang menambahkan ALIF pada kedua kata tersebut agar lebih memudahkan bagi pembacanya, tetapi ternyata menyimpang dari aslinya. Maka dari itu anda menemukan jumlah huruf yang lebih banyak pada Surat Al Fatihah ayat 6 dan 7 dari yang saya tuliskan. Sebagai tambahan, salah satu ciri Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya adalah Surat Al Fatihah terletak pada HALAMAN 2, sementara versi cetak Arab Saudi, Fatihah berada pada HALAMAN 1.
Mengenai jumlah kata, kata harus didefinisikan sebagai susunan dari beberapa huruf (dua hrurf atau lebih), sehingga anda harus memperlakukan “WA atau WAU” sebagai huruf meskipun bisa diartikan dengan kata “DAN” dalam bahasa Indonesia. Perlakuan “WA” (misalnya pada kata “WATAWAA”) sebenarnya bisa disamakan dengan “BI” (pada kata BISMI), karena kebetulan BI bisa gandeng dengan kata berikutnya, sementara WA tidak bisa ditulis gandeng dengan kata yang mengikutinya. Jadi jangan hitung “WA” sebagai kata, tetapi sebagai huruf.

Tuesday, September 25, 2012

Kenakalan Remaja dan Solusinya dalam Islam

Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca tentang perbuatan kriminalitas yang tejadi di negeri yang kita cintai ini. Ada orang tua kandung yang tega meniduri anaknya sendiri, ada seorang anak yang meniduri ibu kandungnya sendiri, ada guru yang melakukan kekerasan dalam mendidik siswa-siwanya dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak diseluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah lanjut usia. Semua kalangan tidak mau disalahkan, pemerintah menyatakan diri telah berusaha memperbaiki dekadensi moral ini dengan berbagai program yang hanya tertulis dalam kertas-kertas, ulama’ menyatakan diri sama dengan pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk memperbaikinya, berbagai organisasi dan gerakan dideklarasikan tetapi hanya sebatas wacana belaka kenyataannya tetap saja moral negeri ini tidak bisa di perbaiki.
Lantas jika semuanya merasa telah berbuat kenapa semua ini masih saja terjadi? Lantas siapa yang harus disalahkan? Apakah pemerintahan yang memiliki kuasa yang bersalah? Atau para ulama’ ? saya rasa terlalu sempit pemikiran kita jika kita hanya menyalahkan pemerintah atau ulama’. Semua kita bertanggung jawab atas dekadensi moral yang terjadi dinegeri ini, kita adalah orang-orang yang akan bertanggung jawab atas musibah moral ini. Dalam tulisan sederhana ini saya mencoba mengajak pembaca untuk lebih menyorot masalah kenakalan remaja yang terjadi di negeri ini. Ada banyak kriminalitas remaja yang sangat memiris hati
Ada banyak factor yang menyebabkan kenakalan ini terjadi, setidaknya ada tiga factor yang mempegaruhi prilaku seorang anak remaja.
Pertama, factor lingkungan. Lingkungan adalah factor yang paling mempengaruhi prilaku dan watak anak, jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka akhlanyapun akan seperti itu adanya sebaliknya jika dia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula. Rasulullah r bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ »
Dari Abu Hurairah t dari nabi r bersabda : seseorang itu atas din saudaranya. Maka lihatlah salah seorang diantara kalian, siapa yang ditemani. (HR. Ahmad)

Kedua,pedidikan dan pembinaan dari orang tua.
Rasulullah r bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, atau nasrani, atau majusi (HR. Bukhori)
Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik.
Ketiga,Pemerintahan dalam hal ini yang lebih spesfiknya adalah lembaga pendidikan atau sekolah.
Seorang tabi’in terkenal Muhammad bin sirin berkata :
إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِينٌ فَانْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ.
“Sesungguhnya ilmi ini ( ilmu sanad) adalah agama maka lihatlah dari siapa kamu mengambil agama kamu”.[ muqoddimah sohih muslim]
Sekolah yang kita lihat hari ini jarang yang mendidik untuk menjadi orang yang bertaqwa. Mereka hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia dan tidak mengajarkan ilmu-ilmu agama. Maka sangat penting bagi para orang tua untuk memilihkan lingkungan sekolah yang baik untuk anak-anaknya.

SOLUSI
Dari berbagai permasalahan yang terjadi dikalangan remaja masa kini, maka tentunya ada beberapa solusi yang saya tawarkan dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini.
Pertama,membentuk lingkungan yang baik. Sebagaimana di sebutkan diatas lingkungan merupakan factor terpenting yang mempengaruhi prilaku manusia, maka untuk menciptakan generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, memilih teman yang dekat dengan sang Khalik dan masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan, jika hal ini mampu kita lakuakan, maka peluang bagi remaja atau anak untuk melakuakan hal yang negative akan sedikit berkurang.
Kedua, Pembinaan dalam Keluarga. Sebagaimana disebut diatas bahwa kelurga juga punya andil dalam membentuk pribadi seorang anak, jadi untuk memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling kecil, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca do’a setiap malakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan, memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.
Ketiga, sekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan remaja lewat kegiatan keagamaan seperti rohis, sispala, patroli kemanan sekolah dan lain sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi.
Masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan dalam memperbaiki kenakalan yang terjadi saat ini. Semuanya adalah tanggung jawab kita, orang bijak tidak meyalahkan keadaan tetapi mecari solusi untuk mengahadapi kenyataan. Marilah kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk memperbaiki masa depan generasi kita, karena hitam dan putih bangsa ini ada di tangan mereka semua. Jika kita tidak memulai dari sekarang dan dari kita sendiri, maka siapa lagi yang akan memulai dan memperbaikinya. Tidak ada lagi kata untuk saling menyalahkan. Untuk memulai perbaikan ini butuh keseriusan semua pihak. Marilah kita sama-sama serius untuk memperbaiki masa depan bangsa ini. Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Marilah kita memulai tidak hanya dengan bermimpi tetapi dengan usaha yang nyata.

RemjiTV - Live Report Korban Bencana

Ini video yang di rekam saat para member remji sedang jaga malam di Masjid Al-Hadhonah Balige.kira kira waktu beraksinya sekita pukul 04.00 WIB pagi,disaat para member yang lain sedang tidur,tiba-tiba beberapa member yang jahil membuat video seolah=olah mereke menjadi reporter TV dan meliput korban bencana.
mau tau gimana keseruannya ?
cekidot guys...


Etika Pergaulan Remaja dalam pandangan Islam

     Islam telah mengatur perilaku dalam remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

1. Menutup Aurat

Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.

Aurot bagi-bagi yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurot bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.

Di samping aurot, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.

2. Menjauhi perbuatan zina

Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”

Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :

a. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.

b. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.

Tata Cara Pergaulan Remaja

Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergualan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :

a. Mengucapkan Salam

Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.

b. Meminta Izin

Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu

c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda

Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.

d. Bersikap santun dan tidak sombong

Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.

e. Berbicara dengan perkataan yang sopan

Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar dan tidak bual.

f. Tidak boleh saling menghina

Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.

g. Tak boleh saling membenci dan iri hati

Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat

Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat remaja harus membagi waktunya dengan subjektif dan efisien, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.

i. Mengajak untuk berbuat kebaikan

Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.

Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.

Apakah Mimpi Basah termasuk pembatal puasa ?

Ada sebuah pertanyaan yang diajukan pada Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah[1], “Jika orang yang berpuasa mimpi basah di siang hari bulan Ramadhan, apakah puasanya batal? Apakah dia wajib untuk bersegera untuk mandi wajib?”
Beliau rahimahullah menjawab,
“Mimpi basah tidak membatalkan puasa karena mimpi basah dilakukan bukan atas pilihan orang yang berpuasa. Ia punya keharusan untuk mandi wajib (mandi junub) jika ia melihat yang basah adalah air mani. Jika ia mimpi basah setelah shalat shubuh dan ia mengakhirkan mandi junub sampai waktu zhuhur, maka itu tidak mengapa.
Begitu pula jika ia berhubungan intim dengan istrinya di malam hari dan ia tidak mandi kecuali setelah masuk Shubuh, maka seperti itu tidak mengapa. Mengenai hal ini diterangkan dalam hadits yang shahih bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk Shubuh dalam keadaan junub karena sehabis berhubungan intim dengan istrinya. Kemudian beliau mandi junub dan masih tetap berpuasa.
Begitu pula wanita haidh dan nifas, jika mereka telah suci di malam hari dan ia belum mandi melainkan setelah masuk Shubuh, maka seperti itu tidak mengapa. Jika mereka berpuasa, puasanya tetap sah. Namun tidak boleh bagi mereka-mereka tadi menunda mandi wajib (mandi junub) dan menunda shalat hingga terbit matahari. Bahkan mereka harus menyegerakan mandi wajib sebelum terbit matahari agar mereka dapat mengerjakan shalat tepat pada waktunya.
Sedangkan bagi kaum pria, ia harus segera mandi wajib sebelum shalat Shubuh sehingga ia bisa melaksanakan shalat secara berjama’ah. Sedangkan untuk wanita haidh dan nifas yang ia suci di tengah malam (dan masih waktu Isya’, pen), maka hendaklah ia menyegerakan mandi wajib sehingga ia bisa melaksanakan shalat Maghrib dan Isya’ sekaligus di malam itu. Demikian fatwa sekelompok sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pula jika wanita haidh dan nifas suci di waktu ‘Ashar, maka wajib bagi mereka untuk segera mandi wajib sehingga mereka bisa melaksanakan shalat Zhuhur dan Ashar sebelum tenggelamnya matahari.
Wallahu waliyyut taufiq.
Demikian Fatwa Syaikh Ibnu Baz rahimahullah.[2]
***
Hadits yang menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk shubuh dalam keadaan junub adalah sebagai berikut.
Dari ‘Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, mereka berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendapati waktu fajar (waktu Shubuh) dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan istrinya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.[3]
Istri tercinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.[4]
Pelajaran yang bisa diambil dari fatwa di atas:
  1. Mimpi basah tidak membatalkan puasa karena bukan pilihan seseorang untuk mimpi basah.
  2. Jika mimpi basahnya setelah waktu Shubuh, maka orang yang junub boleh menunda mandi wajibnya hingga waktu Zhuhur.
  3. Jika junub karena mimpi basah atau hubungan intim dengan istri di malam hari, maka bagi pria yang wajib menunaikan shalat berjama’ahdiharuskan segera mandi wajib sebelum pelaksanaan shalat Shubuh agar ia dapat menunaikan shalat Shubuh secara berjama’ah di masjid.
  4. Jika wanita suci di malam hari dan setelah berakhir waktu shalat isya’ (setelah pertengahan malam[5]), maka ia boleh menunda mandi wajib hingga waktu Shubuh asalkan sebelum matahari terbit supaya ia dapat melaksanakn shalat Shubuh tepat waktu.
  5. Jika wanita haidh dan nifas suci di waktu Isya’ (sampai pertengahan malam), maka ia diharuskan segera mandi, lalu ia mengerjakan shalat Maghrib dan Isya’ sekaligus. Demikian fatwa sebagian sahabat. Begitu pula jika wanita haidh dan nifas suci di waktu Ashar, maka ia diharuskan segera mandi, lalu ia mengerjakan shalat Zhuhur dan Ashar sekaligus.
  6. Jika orang yang junub, wanita haidh dan nifas masuk waktu Shubuh dalam keadaan belum mandi wajib, maka mereka tetap sah melakukan puasa.
Mengenai permasalah wanita haidh dan nifas yang suci di waktu shalat kedua, seperti waktu Ashar dan Isya’ lantas ia diwajibkan kerjakan dua shalat sekaligus (Zhuhur dan Ashar atau Maghrib dan Isya’), insya Allah ada tulisan tersendiri mengenai hal ini. Semoga Allah mudahkan.

Petunjuk Rasul ketika Shalat

Apa saja yang dilakukan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat? Apa pula yang beliau tinggalkan? Silakan simak dalam point-point sederhana berikut ini.

1. Bukan petunjuk beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sering memalingkan wajah ketika shalat.
2. Juga bukan petunjuk beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memejamkan mata ketika shalat.
3. Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri dalam shalat beliau menundukkan kepalanya. Dan biasanya beliau ketika hendak shalat ingin untuk memanjangkan shalatnya, namun tatkala beliau mendengar tangisnya anak kecil, beliau langsung meringankan (memendekkan) shalatnya karena takut memberatkan (menggelisahkan) ibunya.
4. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat fardhu sambil membawa Umamah (cucu dari anak perempuan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam) di pundak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apabila beliau berdiri, beliau menggendongnya, dan apabila beliau ruku’ atau sujud beliau meletakkannya di bawah.
5. Ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat, tiba-tiba datanglah Hasan atau Husain. Mereka menaiki punggung beliau. Lalu beliau sengaja memperpanjang sujud karena takut mereka jatuh dari punggung beliau.
6. Ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat, tiba-tiba Aisyah datang, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan lalu membukakan pintu kemudian beliau kembali lagi ke tempat beliau shalat tadi.
7. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya menjawab salam dalam shalat dengan isyarat.
8. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang menghembuskan nafas dalam shalatnya. Terkadang beliau menangis ketika shalat. Terkadang pula beliau berdehem ketika ada hajat.
9. Terkadang beliai shallallahu ’alaihi wa sallam tidak memakai alas kaki ketika shalat dan pada kondisi lainnya beliau shallallahu ’alaihi wa sallam memakai alas kaki. Bahkan beliau memerintahkan umatnya untuk memakai sandal ketika shalat untuk menyelisihi Yahudi.
10. Terkadang beliau shallallahu ’alaihi wa sallam memakai satu helai pakaian. Terkadang pula dua helai dan inilah yang lebih sering.
Disarikan dari kitab Zaadul Ma’ad karya Ibnul Qayyim. Wallahu waliyyut taufiq.

Al’Hadhonah, Masjid Tertua di Toba

Suatu hari, tanggal 3 maret 1910 seorang pedagang, pemeluk agama Islam bernama Djahoeat Napitupulu (Ayah kandung Mara Qodim Napitupulu), datang ke Balige. Beliau berasal dari Sibolga. Kemudian, bersama tokoh Islam lainnya, mengembangkan syiar agama di kota yang kental nuansa budaya adat Batak dan filosophy dalihan na tolu.
Diduga, orang pertama yang membawa ajaran agama Islam ke Tobasa, adalah Lobe Sangajo Napitupulu dari Balige, dan Lobe Leman Tampubolon dari Sibala Hotang. Keduanya merupakan perintis dan pembawa ajaran Islam di kota ini, sembari menjalankan usahanya, sebagai pedagang pada masa itu.

Zaman dulu (jadul), nenek moyang kita hidup dalam kekafiran (hasipelebeguon). Kehidupan para leluhur, sangat mudah dipengaruhi Belanda. Sehingga, sering terjadi perkelahian (perang) antar kampoeng yang disebut “harajaon mangalo harajaon, huta mangalo huta”. Dan akhirnya, bangsa kita khususnya daerah Batak (Tapanuli) mudah dikuasai penjajah. Alhamdulillah. Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang.
Pelaksanaan ibadah sholat bisa ditunaikan pada saat yang ditentukan di mana saja. Namun, masjid adalah merupakan lingkungan yang terbaik. Bangunan yang pertama didirikan untuk beribadah adalah Masjid il-Harom. Didirikan nabi Ibrahim as. dengan anaknya Ismail as.
Para khalifah terdahulu, mengikuti sunnah Rasulullah saw mendirikan masjid, sebagai tempat bagi ummat muslim beribadah. Dengan kedudukan sejajar. Tanpa suatu perbedaan apapun juga. Sebab, kedudukan manusia di hadapan Allah sama saja. Tidak dibedakan antara “penjahat dan penjahit”, antara “kopral dan jendral” kecuali dibedakan oleh keimanan dan ketaqwaannya.
Suatu hari, tanggal 3 maret 1910 seorang pedagang, pemeluk agama Islam bernama Djahoeat Napitupulu (Ayah kandung Mara Qodim Napitupulu), datang ke Balige. Beliau berasal dari Sibolga. Kemudian, bersama tokoh Islam lainnya, mengembangkan syiar agama di kota yang kental nuansa budaya adat Batak dan filosophy dalihan na tolu.
Diduga, orang pertama yang membawa ajaran agama Islam ke Tobasa, adalah Lobe Sangajo Napitupulu dari Balige, dan Lobe Leman Tampubolon dari Sibala Hotang. Keduanya merupakan perintis dan pembawa ajaran Islam di kota ini, sembari menjalankan usahanya, sebagai pedagang pada masa itu.
Orang yang mula-mula masuk menjadi pemeluk agama Islam, yaitu Thomas gelar Djabadullah Napitupulu, Mandjo gelar Djalendo Napitupulu dan Lobe Taat Napitupulu. Kemudian masuk jugalah Johannes Nainggolan (H. M. Nainggolan), menjadi Imam di masjid Al- Hadhonah. Asalnya dari Sosor Tangga Siahaan Balige.
Setelah itu, Bapak Lobe Tinggi Pardede (H. A. Halim Pardede) masuk memeluk agama Islam. Kemudian, diberangkatkan mengaji ke Padang Sidempuan selama 3 tahun. Selanjutnya, ajaran agama ini berkembang di Kabupaten Simalungun, tepatnya di Kecamatan Parapat.
Melihat perkembangan ajaran agama Islam yang cukup pesat saat itu, masuklah Djaumar Simanjuntak (H.Umar). Beliau ini dulunya berasal dari keluarga datu-datu. Seterusnya, mereka mengajak Dja Solim Simanjuntak (H. Solim), Dja Isak gelar guru Lempang Tampubolon, Dja Padang Pangaribuan dan Dja Sudin Hutagaol dari Mejan. Beliau-beliau inilah yang kemudian menjadi muballigh dan mendirikan masjid yang ada di Mejan sekarang. Lalu, masuklah H. Selamat dari Simanjuntak Hutabulu.
Begitulah, Agama Islam terus menerus diperjuangkan. Hingga mencapai 150 rumah tangga. Meliputi Mejan, Simarmar, Parsuratan, Simanjuntak, Hinalang, Tambunan dan Kota Balige sekitarnya. Atas upaya yang dilakukan Alm. Lobe Leman Tampubolon, didapatlah izin dari Residen Tapanuli tertanggal 2 Januari 1918, untuk mendirikan masjid. Sayang, beliau tidak sempat membangunnya, karena dipanggil Allah swt, tanggal 22-3-1922.
Perjuangan untuk mendirikan masjid tetap diteruskan. Yaitu, dengan terbentuknya suatu organisasi Komite Masjid Balige, tahun 1923. Anggotanya yaitu, H. A. Manap (sebagai Presiden), H. A.H. Pardede (sebagai Vice Presiden), H. M. Nawawi Nainggolan (sebagai Sekretaris dan Kasir), H.Selamat dan H.Umar (sebagai Anggota)
Alm. Mara Qodim Napitupulu (gelar Ompu si Rani Napitupulu), dulu sering bertindak sebagai Imam, ataupun khotib di Masjid ini. Bersama beberapa tokoh dan sesepuh lainnya, mengumandangkan syiar agama. Tentu, dengan keterbatasan serta kemampuan yang mereka miliki. Pesan “amar ma'ruf nahin munkar” disampaikan, mengajak berbuat kebajikan, dengan senantiasa menjauhi kezholiman.
Diperkirakan tahun 1890, atau kemungkinan beberapa tahun sebelumnya, telah berdiri Musholah di Balige. Tempat beribadah generasi Lobe Sangajo Napitupulu. Selanjutnya, beliau meminta kepada ayahandanya, Raja Marsait Bodil sebidang tanah berukuran 15x20m2 untuk didirikan Musholah.
Dari sinilah kemudian, bangunan musholah berkembang menjadi Masjid. Waktu itu, panitianya Pak Untung (bertugas sebagai kepala cabang BNI Balige). Sekretaris Ustz. Arso, SH (sekarang Hakim Pengadilan Agama Medan). Sementara, Bendahara adalah H.A. Harahap. Berkisar tahun1964 Ustz. Syamsudin Simangunsong, menjadi Imam tetap di Masjid Al-Hadonah yang merupakan masjid tertua di kota ini. Mereka adalah penggagas, sekaligus pelaksana ulet dalam membangun.
Di satu kota kecil biasa disebut Balige Raja,. ternyata banyak tokoh berperan menghidupkan syiar Islam di sini. Kerinduan mereka akan ajaran kebenaran, bukan hanya merupakan usaha secara terka-terkaan dan membabi buta. Sebab, untuk melihat yang hakikinya tak dapat mereka jangkau.
Mereka, orang-orang pilihan. Mendharma-baktikan diri,.demi pemenuhan sebuah keinginan. Ingin berbuat yang terbaik di bona pasogit-nya. Kehadirannya, tidak muncul satu demi satu. Akan tetapi secara total, selama masa yang berkepanjangan, hingga tugas mulia yang merupakan panggilan jiwa bisa terlaksana.
(Sumber dirangkum dari catatan sejarah pengembangan Agama Islam dan Pendirian Masjid Alhadhonah Balige)

BUPATI TOBASA HADIRI ISRA MI’RAJ DIMASJID AL-HADONAH BALIGE

Bupati Tobasa Drs Monang Sitorus SH MBa bersama jajarannya turut menghadiri Perayaan Hari Besar ummat Islam Isra mi’raj 1430 H Nabi Muhammad SAW serta menyambut bulan suci Ramadhan 1430 H Minggu (9/8) bertempat di Masjid Al-Hadonah jl. Masjid Kel. Napitupulu Bagasan Kec. Balige Kab. Toba Samosir.
Turut hadir bersama Bupati, Assisten Pemerintahan Drs Alberth Sidabutar, Asisten Administrasi umum Drs Arusdin Sagala, Camat Balige Drs Eddy Sihaloho, Kepala Dinas Pasar, serta dihadiri sekitar 500 jiwa ummat islam. Pada kesempatan tersebut Bupati memberikan bantuan sebesar Rp 5 juta untuk kemaslahatan umat islam di Kab. Toba Samosir. Yang menjadi penceramah pada perayaan tersebut ialah Hj. Nursainah S.Ag. Perayaan ini diselenggarakan oleh Panitia bersama perwiridan Nurul Iman dan Remaja Masjid Al-Hadhonah Balige
Dalam acara tersebut Ketua Kenaziran Masjid Al-Hadhonah Balige H. Amir Hasibuan mengatakan terima kasih kepada Bupati yang ikut memberi dukungan baik moril maupun materil dalam pelaksanaan peringatan Isra Mi’raj ini.
Demikian juga Ketua PHBI (Pengurus Hari Besar Islam) Halasan Simangunsong mengharapkan bagi semua anggota perwiridan untuk semakin merapatkan barisan untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja serta satu untuk semua dan semua untuk satu tujuan dalam meningkatkan pembangunan di Kab. Tobasa. Jangan hanya pelaksanaan dengan ceremony tetapi harus benar-benar menjadi orang yang soleh dalam memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan menyambut serta melaksanakan bulan suci Ramadhan 1430 H.

Sementara itu Bupati Tobasa dalam sambutannya mengharapkan agar peringatan Isra Mi’raj dan penyambutan bulan suci Ramadhan 1430 H ini dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sebagai sarana peningkatan iman, dan semuanya menjadi panutan dengan usaha semaksimal mungkin sekaligus memelihara dan meningkatkan suasana yang semakin harmonis di Kab. Tobasa, sehingga seluruh ummat dapat mencerminkan keteladanan sebagaimana diinginkan oleh ajaran Tuhan yang tertulis dalam Al-quran.

Ditambahkannya, kehadiran kami pada acara ini selain bentuk kepeduliaan Pemkab Tobasa kepada kaum muslim di Kab. Tobasa ini, kami juga mengharapkan dukungan agar kita bersama-sama dengan seluruh warga Kab. Tobasa dapat mensukseskan dan mewujudkan Kab. Tobasa ini kearah yang lebih religius di masa yang akan datang. Sehingga di setiap tindakan dalam kehidupan kepribadian kita sehari-hari tercermin dan terpancar ada ciri-ciri yang mengedepankan nilai-nilai keagamaan. Dukungan dan peran serta masyarakat termasuk ummat muslim sangat diharapkan guna kelanjutan dan percepatan pembangunan di Kab. Tobasa.
Dipenghujung acara, Perayaan Isra Mi’raj 1430 H dimeriahkan dengan penampilan Band bernuansakan religius yang dipersembahkan oleh Remaja Masjid Al-Hadonah balige. 

sumber : Koran Mimbar Umum Tobasa

Contact Us

Buat kamu" Remaja Islam yang berdomisili di Balige dan ingin menjadi bagian dari keluarga kami.
ayo buruan gabung di Organisasi Remaja Mesjid Al-Hadhonah Balige.
datang aja langsung ke mesjid pada hari Minggu pukul 13.20.
kami akan dengan senang hati menerima kehadiran kalian guys.
info lebih lanjut bisa liat di




:    Remji Group











 :  Remji Fan Page














 :  Remji Twitter











 : remjibalige@gmail.com

Safari Ramadhan Remji

"Safari Ramadan menjadi wadah silaturrahmi yang sangat bermanfaat bagi upaya-upaya perbaikan ummat di masa depan" kata salah satu Pejabat di Negeri ini.
yaps,seperti kata kata diatas Safari Ramadhan menjadi ajang semua umat islam untuk bersilaturahmi dan saling mengakrabkan antar sesama di bulan ramadhan,oleh karena itu organisasi Remaja Mesjid balige mengadakannya dan telah menjadi kegiatan rutin tiap selama bulan ramadhan.
Remaja Mesjid balige menggunakan konsep "Yang muda yang berprestasi" dimana kegiatan ini dilakukan penuh oleh remaja itu sendiri.
Safari Ramadhan Remji Balige dimulai dari Masjid Simar-mar dan diakhiri di mesjid fisabillilah Lumban Lobu.
kegiatan ini dimulai dari pengantaran Undangan yang dilakukan oleh beberapa wakil Remji,mereka melakukan perjalan dari Balige menuju Lumban lobu.
Remji juga berperan serta dalam memberikan ceramah atau siraman qolbu kepada jamaah di mesjid yang dikunjungi kala safari.
walaupun acara ini bersifat formal tapi di acara ini memberikan banyak kenangan yang berkesan buat remji,yaitu dikala buka puasa bersama di mesjid
karena lelahnya mengurus acara ini sampe" ada yang tertidur pulas di mobil ketika pulang safari
dan satu hal lagi ini guys,mobil bersejarah yang memuat segala jenis kejadian mengerikan,lucu,sedih hinggal fenomenal.
mau tau gimana mobilnya ?
cekidot..
:)
apapun itu ceritanya,Remji adalah keluarga
disini kami saling menyayangi dan saling menjaga.

#forza remji



Monday, September 24, 2012

Sekapur sirih tentang Remji

Remji berasal dari kata Remaja Masjid Al-Hadhonah Balige yang dimana organisasi yang bersifat keagamaan ini dimulai sejak tahun 1975.
dimana masa itu dimulai sejak kepengurusan Ust. H. Thamrin Siregar yang kini telah menjadi Pembina Senior di Remaja Mesjid balige.
yang belum tau atau pengen kenal sama pembina kami,nih kami kasi foto beliau
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
walaupun dari fisik beliau udah tua banget,tapi jangan salah guys,nih ustad jago juga maen Badminton.
dan beliau jugalah yang selalu setia mendampingi dan membimbing kami ketika ada maslah dalam pembuatan proposal,pengajuan dana,atau dalam hal menjadi panitia keagamaan di balige.

sekian dulu nih cerita tentang Remjinya
salam kompak selalu

nama dan identitas Member Remji Balige

Data data member Remaja Mesjid Al-Hadhonah  Balige

1.Nama            : RIZKY DIO FADHILAH
  Facebook       : http://www.facebook.com/rizky.dio

2.Nama             : MUHAMMAD SOLLY PANE
  Facebook       : http://www.facebook.com/sollijerico

3.Nama             : YOGI HARAHAP
  Facebook        : http://www.facebook.com/ogGyaza

4.Nama             : TITI SUHAYA SIKUMBANG
  Facebook        : http://www.facebook.com/titi.suhaya

5.Nama             : PUTRINA SIREGAR
 Facebook         : http://www.facebook.com/rina.ciregar

6.Nama              : SRI OLGA
  Facebook         :

7.Nama              : IRA CHAIRANI
  Facebook        :  http://www.facebook.com/chairanyeblybe

8.Nama             : SRI HARDIYATI PANGESTU
  Facebook        : http://www.facebook.com/yatizz.yukerss

9.Nama              : CHARLOS KEVIN TANJUNG
  Facebook         : http://www.facebook.com/charlos.kevin

10.Nama            : MUHAMMAD IHSAN HARIANTO
  Facebook         : http://www.facebook.com/ihzanhart

11.Nama             : AKMAL ANDIKA
  Facebook         : http://www.facebook.com/akmalandika23

12.Nama            : MUHAMMAD IRSAN SIMANJUNTAK
  Facebook          : http://www.facebook.com/irsan.simanjuntak.75

13.Nama             : RAHMAT SIAHAAN
  Facebook          : http://www.facebook.com/rahmatsiahaan

14.Nama              : YOGA HARAHAP
  Facebook          : http://www.facebook.com/yoga.hrp.3

15.Nama             : RIAN TANJUNG
 Facebook            : http://www.facebook.com/rian.gixx

16.Nama              : INDRA GUNAWAN ADITO
  Facebook           : http://www.facebook.com/indra.g.adito

17.Nama             : AGUNG YUDA PRATAMA
  Facebook           : http://www.facebook.com/yudha.dpratama.1

18.Nama              : PUTRI ANDAM DEWI
  Facebook           : http://www.facebook.com/andamzz.risefrenzy

19.Nama               : RIAN USMAN
  Facebook            :

20.Nama              : RIDO ADITYA
  Facebook           : http://www.facebook.com/rido.penghianat

21.Nama              : MALIKI SIKUMBANG
  Facebook           : http://www.facebook.com/kiekiechoembank.baladewa

22.Nama              : NASRUL HARUN SIANIPAR
 Facebook            :  http://www.facebook.com/nasroel.cianipar

23.Nama              : ROMA SALI PANE
  Facebook            :  http://www.facebook.com/enjhie.pane

24.Nama              : RIZAL PRAYOGI
  Facebook           :

25.Nama              :  ADITYA NASUTION
  Facebook           :  http://www.facebook.com/aditya.nazuzetion

26.Nama              :  ALI AKBAR WIBOWO HUTAGAOL
  Facebook           : http://www.facebook.com/aliakbarwibowo.hutagaol

27.Nama              : PUTRI RAHMI
  Facebook           : http://www.facebook.com/ananta.jouitona

28.Nama              : EDO
  Facebook           : http://www.facebook.com/edo.brigadir

29.Nama               : EMA HUTAGAOL
  Facebook            : http://www.facebook.com/emma.stayaway

30.Nama               : EMY HUTAGAOL
  Facebook             : http://www.facebook.com/emymelizza

31.Nama              : FADHILA SIAHAAN
  Facebook           : http://www.facebook.com/dhiLe.adiLaa

32.Nama              : FERDI HARAHAP
  Facebook           : http://www.facebook.com/harahap.a.ferdy

33.Nama              : RIZAL
  Facebook           : http://www.facebook.com/iizhal.raaghib

34.Nama                : ILHAM
  Facebook            : http://www.facebook.com/ilham.spage

35.Nama                :  HALIMA HASIBUAN
  Facebook           : http://www.facebook.com/ima.gaara

36.Nama                : PANCA INDRA TANJUNG
  Facebook            : http://www.facebook.com/stivaya

37.Nama                : IVAN MAULANA
  Facebook            : http://www.facebook.com/vanescape.attackattack

38.Nama               : FERYNA SIREGAR
  Facebook            :http://www.facebook.com/veryna.hilda

39Nama                 : LAZIO
  Facebook             :http://www.facebook.com/lazio.afelino

40.Nama                : MUHAMMAD INDRA KUSUMA
  Facebook              :http://www.facebook.com/mika.viscera.7

41.Nama                : MITHA
  Facebook             : http://www.facebook.com/qhazziera

42.Nama                : NURIDA HASIBUAN
  Facebook             : http://www.facebook.com/nurida.hasibuan

43.Nama               : PUTRI FAZRINI
  Facebook            : http://www.facebook.com/putri.fazrini

44.Nama               : RATU NABILA SIREGAR
  Facebook            : http://www.facebook.com/ratu.siregar.3

45.Nama               : RUSDI SIREGAR
  Facebook            : http://www.facebook.com/rusdi.siregar.33

46.Nama               : RAHMATIKA PUTRI
  Facebook            : http://www.facebook.com/tiqha.qhazziera

47.Nama               : VELLA KHAIRUN ANISA
  Facebook            : http://www.facebook.com/vella.cutez

48.Nama               :  MUHAMMAD TAUFIK SIAHAAN
  Facebook            : http://www.facebook.com/taufiksiahaan

49.Nama                :  YUNDA PANGESTU
  Facebook             : http://www.facebook.com/yundachmily





Copyright @ 2013 Remaja Mesjid Al-Hadhonah Balige.